Alat dan Bahan - Batok kelapa yang sudah kering - Kayu bekas untuk pegangan - Gergaji - Pernis - Pisau - Amplas Cara Pembuatan 1. Amplas batok kelapa yang masih utuh, dan bersihkan 2. Potong batok kelapa dengan gergaji menjadi 2 secara hati-hati 3. Amplas salah satu batok di bagian dalam sampai halus 4. Buatlah lubang pada batok kelapa kira-kira berdiameter 2-3 cm di bagian samping kelapa 5. Kemudian ambil kayu bekas dan amplas sampai halus, lalu sesuaikan diameter kayu bekas dengan lubang kelapa yang dibuat tadi, panjang kayu kira-kira 20-30 cm 6. Setelah itu, berilah lem pada bagian lubang supaya kayu tidak mudah lepas 7. Terakhir, pernis gayung dari batok kelapa supaya lebih menarik
Bagi anak-anak Jawa sekarang, mungkin sudah sangat jarang yang mengenal siwur, bahkan mendengar namanya pun mungkin belum pernah. Namun generasi tua Jawa atau leluhur masyarakat Jawa, sudah sangat familier dengan siwur. Ini adalah salah satu alat dapur yang berfungsi untuk mengambil air dari gentong atau tempat penampungan air lainnya. Siwur sama dengan gayung dalam bahasa Indonesia. Siwur biasanya dibuat dari bahan tempurung kelapa yang diberi pegangan bambu. Tempurung kelapa yang digunakan setidaknya separuh lebih. Di salah satu bagian atas berlubang. Lalu pada bagian tengah dilubangi sebagai tempat untuk memasukkan dan mengikatkan bambu pegangan. Bentuknya memang sangat sederhana. Namun keberadaannya begitu penting di dapur. Berdasarkan rekaman kamus bahasa Jawa bernama “Baoesastra Djawa” karangan WJS Poerwadarminta terbitan tahun 1939, pada halaman 566 kolom 2 disebutkan, siwur adalah “cidhuk sing digawe saka bathok lsp digarani”. Dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti gayung yang terbuat dari tempurung kelapa dan sejenisnya yang diberi tangkai/pegangan’.Pencatatan siwur di kamus tersebut menandakan bahwa jauh sebelum tahun itu, siwur memang sudah lama dipakai oleh masyarakat Jawa sebagai gayung pengambil air, bagian dari peralatan dapur. Hingga saat ini sebagian masyarakat Jawa, terutama yang berada di pedesaan, masih menggunakan siwur sebagai alat begitu, seperti alat dapur tradisional lainnya, siwur juga telah mengalami perkembangan, terutama dalam bahan pembuatannya. Akibat perubahan dan perkembangan jaman, siwur tidak hanya terbuat dari tempurung kelapa, tetapi juga terbuat dari bahan lain.
Jamandahulu gayung terbuat dari tempurung kelapa yang digagangi kayu, Cara memainkan Biasanya permainan Jailangkung ini dilakukan oleh tiga orang, yaitu dua orang yang memegang boneka jelangkung, dan pawang yang membaca mantra. makhluk halus tersebut dapat menjadi marah dan dapat membuat masalah untuk para pemanggilnya. Dalam budaya pop